Apa Saja Perilaku Boros Air Yang Sering Anda Lakukan ?

Tanpa Anda sadari prilaku boros air apa saja yang sering Anda lakukan ? Coba baca tulisan kami di bawah ini tentang beberapa perilaku boros air berikut.

Negara Indonesia merupakan Negara yang terkenal sebagai Negara yang gemah ripah loh jinawe. Bahkan kondisi tanah Indonesia yang sangat subur sampai dijadikan lirik lagu, “tongkat kayu dan tali jadi tanaman”. Tidak hanya kondisi tanahnya saja yang subur, melainkan semua faktor penunjang kehidupan juga tersedia banyak di Negara kita ini.

Cahaya matahari sumber air sebagai penunjang kehidupan manusia serba melimpah karena letak strategis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa. Kondisi yang serba ada dan melimpah ini menjadikan masyarakat Indonesia seakan bersikap tidak perduli terhadap ketersediaan penunjang kehidupan tersebut.

Apa saja perilaku boros air yang sering anda lakukan ?

Apa saja perilaku boros air yang sering anda lakukan ?

Salah satu sikap apatis tersebut adalah perilaku boros air yang sering dilakukan masyarakat Indonesia. Apa saja perilaku boros air yang sering Anda lakukan? Berikut ini kami ulas beberapa gambaran perilaku boros air yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Menyisakan air kemasan setelah minum

Kebiasaan boros air yang sering dijumpai adalah menyisakan air kemasan sehabis minum. Hal seperti ini sering terjadi saat ada hajatan yang mengundang tamu untuk menghadiri acara tersebut, misalnya resepsi pernikahan, rapat, khitanan, haul, dan lain sebagainnya. Hampir seluruh acara tersebut menggunakan air kemasan sebagai suguhan yang diperuntukan untuk tamu undangan sebagai pelepas dahaga atau pelengkap sajian makanan.

Banyak di antara pengunjung yang menyisakan air minum setelah meneguk sebagian isi botol/ gelas kemasan. Sisa air tersebut dengan mudah diletakkan dan ditinggalkan di sembarang tempat. Padahal, sisa air tersebut bisa dibawa pulang dan diminum kembali setelah sampai rumah.

Perilaku tersebut memang terlihat sepele kalau hanya dipandang secara sempit. Namun jika dikalkulasi se Indonesia, berapa jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat perilaku tersebut.

  1. Membiarkan air mengalir saat menyikat gigi

Melakukan sikat gigi penting dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi serta mulut. Kebiasaan menyikat gigi setiap orang berbeda – beda ada yang menyikat gigi berbarengan saat mandi, namun ada juga yang menyikat gigi di wastafel.

Ketika Anda menyikat gigi, apakah Anda mematikan keran air atau membiarkannya tetap menyala dan mengalirkan air ? Jika sedang menyikat gigi, maka sebaiknya Anda mematikan dan menutup keran air, sehingga air tidak mengalir.

Hal ini mungkin terlihat sederhana, tapi air yang mengalir saat Anda menyikat gigi jumlahnya mungkin tidak sedikit.

Akibatnya, tidak mematikan keran saat menyikat gigi menjadi salah satu contoh perilaku pemborosan air.

  1. Lupa mematikan keran air saat mengisi bak mandi

Pada saat mandi Anda akan menyalakan keran air untuk mengisi bak mandi rumah, supaya tetap ada air yang digunakan ketika sedang mandi. Nah, ketika mengisi bak mandi ini maka keran air akan dimatikan jika bak mandi sudah penuh.

Namun kadang kebanyakan orang lupa untuk mematikan keran air, misalnya setelah mandi karena bak mandi masih belum penuh.

Lupa mematikan keran air ini nanti akan menyebabkan air di bak mandi jadi berlebihan meski bak mandi sudah penuh.

Akibatnya, air jadi terbuang percuma dan menjadi pemborosan air.

  1. Mandi secara berlebihan

Mandi berlebihan ditandai dengan lamanya di kamar mandi saat mandi. Terlalu banyak air yang dibuang untuk mengguyur tubuh. Apakah Anda juga suka berlama-lama di kamar mandi?

Kalau iya, lebih baik segera merubah kebiasaan mandi yang seperti itu. Ingat dengan air yang terbuang sia-sia, padahal di tempat lain terkadang ada yang kekurangan air.

  1. Menyiram jamban berlebihan

Kalau Anda lagi BAB, pernah gak nyiram berkali-kali tapi gak kunjung bersih. Bahkan sampai menghabiskan air ber ember-embar tapi masih saja kebersihannya di ragukan. Itu salah satu akibat dari desain kloset yang kurang ramah air alias boros terhadap air. Teknologi tersebut secara tidak langsung mengajari masyarakat untuk memiliki perilaku boros air.

Kloset-kloset model lama, yang biasanya model jongkok dan tidak ada tombol penyiram air merupakan bentuk desain kloset yang boros air.

Namun, saat ini sudah banyak digunakan desain kloset duduk yang lebih hemat air. Biasanya dilengkapi dengan tombol penyiram air. Sekali siram, semua kotoran akan hanyut.

Kondisi tersebut berbeda dengan di Jepang yang sudah menerapkan tekhnologi kloset dengan tombol serba otomatis. Mulai menyiram air, membersihkan anus, mengeringkan pantat, dll. Kloset Jepang ini memang di desain untuk tujuan tertentu, salah satunya untuk menghemat air.

  1. Menyiram tanaman di waktu yang tidak tepat

Selain penting bagi manusia dan hewan, air juga menjadi sumber daya alam yang dibutuhkan oleh tanaman. Oleh sebab itu, tanaman harus disiram dengan rutin supaya bisa tetap hidup dan tidak layu.

Ketika menyiram tanaman ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, bagi Anda. salah satunya adalah waktu penyiraman tanaman karena menyiram tanaman pada waktu yang tidak tepat akan menjadi contoh perilaku pemborosan air.

Misalnya menyiram tanaman pada saat hari sedang panas terik sebaiknya tidak dilakukan. Karena air justru akan dengan cepat menguap dan tidak sempat terserap ke tanah. Hal ini justru membuat menyiram tanaman jadi tidak efektif.

Sebaiknya untuk menghemat air, siram tanaman di pagi atau sore hari saat udara tidak panas.

  1. Membiarkan air limbah terbuang sia-sia

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) merupakan metode mengolah air limbah yang berasal dari kamar mandi, bak cuci dapur, ataupun limbah air lainnya sehingga limbah tersebut menjadi air dengan kualitas yang baik lagi dan bisa difungsikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat dan tidak terbuang sia-sia.

Pembuatan IPAL masih sangat minim. Paling-paling hanya hotel, rumah sakit dan bangunan-bangunan tertentu yang sudah ada kewajiban membuat IPAL dan sudah diatur dalam undang-undang. Sebagian besar masyarakat membuang air limbah rumah tangga begitu saja ke selokan ataupun ke bak penampungan yang tertanam dalam tanah begitu saja tanpa proses pengolahan lebih lanjut sehingga tidak ada fungsi lain dari air limbah kecuali sebagai sampah.

Pembangunan IPAL memang membutuhkan biaya yang lumayan kalau setiap sekala rumah tangga diwajibkan membuat. Namun hal ini bisa disiasati dengan membuat IPAL skala lebih besar. Misalnya tingkat RT, RW. Pemerintah seharusnya juga mendukung program IPAL sebagai bentuk peduli terhadap ketersediaan air, melalui peraturan yang mewajibkan adanya IPAL terpadu terutama untuk pengembang perumahan.

Sedikitnya IPAL merupakan bukti bukti bahwa kesadaran menjaga ketersediaan air sangat minim di negara ini.

Melihat ulasan kami mengenai apa saja perilaku boros air yang sering Anda lakukan, apakah mulai saat ini Anda mau peduli terhadap ketersediaan air?


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!