Yakin Sudah Bersih? Inilah Cara Rawat Bak Air Yang Benar
Apakah dirumah Anda masih terdapat bak air ? terlepas dari fungsinya baik untuk wadah penampungan air atau sebagai wadah air dikamar mandi, bak air yang bersih dan terawat sangatlah penting untuk menunjang rumah yang sehat.
Kurangnya kesadaran untuk merawat bak air atau kesalahan dalam perawatan akan beresiko buruk bagi kesehatan penghuni rumah, terutama jika bak air yang Anda miliki digunakan untuk menampung air untuk konsumsi, lho !
Mari cari tahu lebih dalam mengenai bagaimana cara merawat bak air di rumah dengan baik dan benar!
Perawatan paling dasar yang dilakukan untuk menjaga kualitas air dan kebersihan wadah tampungan air adalah dengan menguras bak air secara rutin. Lakukan pengurasan secara berkala seminggu dua kali atau paling jarang seminggu sekali. Tujuannya untuk menjaga agar air yang ditampung pada bak air bisa yterbebas dari endapan – endapan yang membuat air menjadi kotor dan tidak sehat.
Selain itu dengan menguras bak air juga akan menjaga air dari berkembangnya parasit atau hama seperti larva nyamuk di rumah.
Menguras wadah penampungan air saja tidak cukup. Sehabis menguras bak air, bersihkan seluruh bagian dalam bak penampungan dengan menyikatnya, terutama pada sela – sela antara ubin keramik di mana sering ditumbuhi alga, jamur, lumut, serta berbagai parasite lainnya.
Setelah disikat, jangan langsung mengunakan bak air untuk menampung air. Bilaslah terlebih dahulu dengan air bersih untuk memastikan semua kotoran yang terangkat saat bak disikat terbuang dan tidak bercampur dengan air yang hendak Anda tampung dalam wadah tersebut.
Setelah menguras dan membersihkan bak air, kini Anda sudah bisa mulai menampung air kembali. Namun, kali ini cobalah mencari cara untuk menutup bak agar air di dalamnya tidak terkontaminasi dari debu dan kotoran lainnya. Wadah penampungan air yang terletak di luar kamar mandi tentu dapat diberikan penutup seperti pada inspirasi di atas.
Mengingat wabah demam berdarah dengue (DBD) yang melanda Indonesia saat musim penghujan, tentu sangat dianjurkan untuk menutup bak air demi mencegah jentik-jentik nyamuk tumbuh. Bila perlu, jika wadah penampungan air hanya digunakan untuk kebutuhan bersih-bersih, Anda bisa menambahkan bubuk abate untuk mencegah hidupnya jentik-jentik nyamuk.
Seringkali, Anda tidak akan menyadari saat bak air bocor. Namun, hal ini sering terjadi disebabkan oleh rancangan wadah yang kurang baik ataupun usia wadah penampungan yang sudah cukup lama.
Jika Anda berhasil menemukan sumber kebocoran, Anda perlu menambalnya dengan lem khusus yang kuat menahan air. Namun, sebelum digunakan kembali, pastikan lem sudah benar-benar kering agar bahan kimia yang terkandung didalamnya tidak mengontaminasi air yang ditampung.
Namun, jika kebocoran bak air sudah terlalu parah, tak ada salahnya untuk membongkar bak dan membuat ulang wadah penampungan dengan bahan dan desain yang lebih baik dilengkapi lapisan anti-bocor berkualitas.
Keberadaan bak air terkadang disepelekan, tidak pernah dibersihkan atau dibiarkan begitu saja. Padahal, wadah penampungan air ini berkontribusi besar bagi kesehatan Anda serta keluarga Anda. Mulai dari air konsumsi hingga air mandi, jika bak air tidak dirawat dengan baik dan berkala, air yang ada ditampungan bak pun bisa tercemar dan mengancam kesehatan para penghuni rumah.
Selalu pantau kondisi bak air dirumah agar penghuni rumah selalu sehat dan terbebas dari ancaman penyakit seperti, diare akut, penyakit kulit sampai Demam Berdarah DBD. Jangan lupa untuk selalu menyiapkan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk dan lem khusus anti air untuk berjaga – jaga kalo bak air bocor!
0 Comments