Alasan Mengapa Penumpang Bus Hanya Boleh Menggunakan Toilet Ketika Sedang Berjalan
Bus antar kota antar profinsi kelas ekonomi mapun kelas executive biasanya sudah menyediakan toilet sebagai fasilitas standar. Dengan fasilitas toilet bus ini, penumpang tidak lagi perlu meminta sopir untuk berhenti waktu mereka kebelet buang air kecil. Namun, tahukan Anda mengapa penumpang bus hanya boleh menggunakan toilet ketika sedang berjalan saja ?
Bahkan di pintu toilet bus juga ditulis peringatan kalau toilet hanya buang air kecil saja, tidak boleh digunakan untuk buang air besar. Perlu Anda ketahui toilet bus tidak dilengkapi tangki penampung kotoran (septic tank). jadi semua hasil produksi toilet langsung dibuang keluar bus ke sepanjang jalan yang dilintasi bus tersebut.
Diharapkan material air limbah domestik yang keluar itu akan hilang atau cepat kering karena tercecer atau tersebar. Jadi, sumber air kotor tersebut tidak diketahui berasal darimana.
Jadi apabila Anda menggunakannya saat bus berhenti entah di terminal atau di rumah makan, jelas air buangan toilet langsung keluar dari kolong bus. Dari situ langsung akan menjadi genangan atau timbunan yg berbau tidak sedap, dan jelas diketahui sumber limbahnya dari mana.
Toilet Bus Tidak Digunakan Untuk Buang Air Besar
Bus antar kota antar provinsi (AKAP) popularitasnya semakin diminati masyarakat meski sudah ada moda transportasi darat yang lebih cepat, seperti kereta api.
Ini karena dukungan infrastruktur jalan yang dibangun oleh pemerintah yang mempersingkat waktu tempuh bus AKAP. Bahkan kini naik bus waktunya tidak berbeda jauh dengan kereta. Misalnya Jakarta ke Surabaya, bisa ditempuh dalam waktu 10 sampai 12 jam saja.
Tidak heran jika perusahaan otobus PO berlomba-lomba membangun bus lewat karoseri untuk memfasilitasi armada mereka selengkap mungkin agar masyarakat sebagai penumpang tetap nyaman selama di perjalanan termasuk toilet.
Mayoritas bus tidak memiliki septic tank untuk menampung kotoran dari toilet. Biasanya lubang kloset di toilet bus langsung menuju keluar bus. Jika seseorang buang air besar maka yang terjadi adalah kotoran tersebut langsung jatuh ke jalan.
Selain itu, stok air bersih di toilet bus biasanya hanya sedikit dan cuma cukup untuk menyiram saat buang air kecil. Volumenya sekitar 25 liter saja, atau sebatas bak kecil yang ada di sebelah kloset. Kalau untuk cebok dan menyiram kotoran saat buang air besar jelas tidak cukup.
Jadi, jika sudah kebelet buang air besar, sebaiknya minta kru bus buat minggir ke SPBU. Awak bus pasti memperbolehkan, karena urusan darurat. Atau kalau masih kuat menahan kebelet, bisa menunggu bus sampai istirahat di rumah makan.
Sumber Air Bersih Di Toilet Bus, Dari Air AC?
Nah, setelah mengetahui alasan mengapa kita cuma boleh memakai toilet bus saat berjalan, kini Anda juga mungkin penasaran soal sumber air bersih di toilet tersebut. Banyak yang menyangka kalau air tersebut adalah air buangan embun AC.
Namun demikian, air tersebut sebenarnya berasal dari kran yang diisi saat bus berhenti entah di garasi, di terminal, atau di rumah makan saat beristirahat. Pengisiannya memakai selang yang dihubungkan ke pipa pengisian di kap belakang atau bagasi samping toilet.
Bentuk Pembuangan Toilet Di Bus AKAP, Harus Diwaspadai Pengendara Lain
Hal penting yang semua orang awam harus tahu yaitu mengenai bentuk pembuangan limbah toilet di bus AKAP. Hal ini karena pembuangan limbah toilet bus langsung ke jalanan, sehingga riskan mengenai pengguna jalan yang ada dibelakangnya.
Bagi Anda yang penasaran, bentuk ujung saluran pembuangan limbah toilet bus ini seperti rumbai – rumbai yang terbuat dari bahan karet. Biasanya ujung rumbai – rumbai ini terjuntai di sisi belakang bus, entah di sebelah kanan atau kiri tergantung posisi toilet dalam kabin.
Saluran pembuangan dibuat rumbai – rumbai ini tujuannya supaya air limbah buangan dari toilet ini bisa pecah menjadi aliran – aliran kecil, jadi, tetesannya bisa mudah hilang terbang tersapu angin dari kolong.
0 Comments