Kisah Tukang Sapu Jalanan Naik Haji
Ucapan syukur tak berhenti terucap dari lisan Mat Hori Pria umur 48 Tahun, seorang tukang sapu jalanan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam waktu dekat dirinya akan mewujudkan salah satu impiannya sebagai seorang muslim yang beriman, yaitu melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.
“Memang sejak dulu saya sudah berniat. Akhirnya tercapai juga lah. Alhamdulilah akhirnya tercapai,” ucap Mat Hori penuh syukur ketika di temui dirumahnya yang berlokasi di Jalan Husin Hamzah, Gg Langsai Baru, Kamis (9/6/2022).
Pria paruh baya ini diketahui merupakan salah satu peserta jamaah haji asal Kota Pontianak pada musim haji 1443 Hijriah /2022 Masehi. Mat Hori, rencananya akan diberangkatkan ke tanah suci pada tanggal 17 Oktober 2022. “Alhamdulilah kita akan berangkat haji pada tanggal 17 Oktober nanti, hari Jumat,” ujar Mat Hori dengan mata berbinar.
Dirinya mengungkapkan, bisa menjadi salah satu jemaah haji yang diberangkatkan Indonesia pada tahun ini merupakan anugrah dan saya sangat bersyukur atas hal tersebut. Mat Hori pun menungkapkan bagaimana perjalanannya agar bisa mendaftar haji.
Pria yang saat ini terdaftar sebagai Pegawai Harian Lepas (PHL) pada Dinas Lingkungan Kota Pontianak sebagai tukang sapu jalanan naik haji ini mengaku telah menyisihkan penghasilannya selama hampir 12 tahun sebelum kemudian mendaftar haji.
“Dulu saya masih kerja menarik becak. Itu sebelum masa SBY. Sudah sisihkan uang,” kisahnya.
Penghasilan yang saat itu tak banyak, tidak menyurutkan niat Mat Hori untuk menabung demi berangkat ke tanah suci. Untuk kehidupan sehari-hari, sang istri juga membantu dengan berjualan makanan di rumah.
Perjalanan hidup saya tidak selalu berjalan mulus. Delapan tahun yang lalu, becak mati suri di Kota Pontianak. Terpaksa saya harus beralih pekerjaan. “Becak mati kutu. Saya pun kerja apa saja yang penting bisa menghasilkan uang. Termasuk jadi tukang sapu jalanan di Kota Pontianak,” ceritanya.
Melakono pekerjaan sebagai tukang sapu, Mat hori biasa memulai pekerjaanya pada jam lima pagi. Selama kurang lebih tiga jam, Bapak Mat Hori akan menyapu di sepanjang jalan raya Kota Pontianak. “sebagai Pegawai Harian Lepas penyapu jalanan, saya ada penghasilan sebesar Rp 1.540.000 setiap bulan. Dari gaji tersebut saya sisihkan untuk berangkat haji,” jelasnya.
Dua tahun sudah tertunda akibat pandemi COVID-19, Mat Hori bersyukur akhirnya dirinya bisa mewujudkan mimpinya pergi ke tanah suci. “Alhamdulillah, akhirnya akan tercapai,” pungkasnya.
Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak Mi’rad mengaku sangat terkesan dengan perjuangan Mat Hori. Menurutnya, ini salah satu bukti bahwa Allah akan membantu hamba-Nya yang bersungguh-sungguh memenuhi panggilan-Nya.
“Saya terkesan sekali ada salah satu jemaah haji kita yang berprofesi sebagai tukang sapu jalanan, dapat menunaikan ibadah haji, dapat dipanggil oleh Allah. Ibadah haji betul-betul rahasia Allah,” ujar Mi’rad.
0 Comments