Manfaat Menampung Air Hujan Jadi Jangan Dibiarkan Begitu Saja
Di penghujung bulan Juni kemarau bisanya telah bertandang. Tetapi tahun ini ada yang beda curah hujan masih tinggi. Bahkan hujan yang turun bisa tidak berhenti sehari semalam. Nyaris tidak memberi kesempatan beraktivitas di luar rumah, apalagi jika itu ruangan terbuka.
Hujan bagi sebagian wilayah merupakah berkah, tetapi bagi sebagiannya lagi merupakan bencana sebab menghadirkan banjir dan genangan yang dapat membasahi apa saja dan merusak perabotan rumah tangga.
Hujan adalah hal penting yang diperlukan manusia, khususnya bagi para petani. Sebab kedatangannya memberi harapan tumbuhnya tanaman tanpa perlu menyiramnya. Tetapi jika tidak kunjung reda justru akan menimbulkan keresahan, sebab aktivitas di kebun bisa terbengkalai.
Namun, bagi yang kekurangan air atau ingin menghemat menggunakan air. Hujan bisa menjadi solusi caranya yaitu dengan menampung air hujan. Meski hujan telah tercemar polusi udara, bahkan ada laporan yang mengatakan hujan sudah terkontaminasi mikroplastik. Tetapi air hujan yang ditampung tetap memberi manfaat bagi penggunanya.
Memang betul meskipun mengandung beberapa bahan kimia, air hujan dapat ditampung dan dipakai untuk berbagai kebutuhan rumah tangga. Air hujan sendiri mengandung beberapa zat seperti:
- H20 atau uap air
Kandungan ini merupakan zat yang paling banyak terdapat pada air hujan, yaitu sekitar 99%.
- Asam Nitrat atau pH
Umumnya, kandungan pH yang ada pada air hujan adalah sebanyak pH 6. Kandungan asam nitrat yang berlebihan menunjukkan adanya polusi udara atau semburan debu vulkanik dari gunung berapi bila ada gunung berapi yang sedang erupsi.
- Asam sulfat
Meskipun umumnya kandungan ini sangat sedikit, namun pada tingkatan yang tinggi, asam sulfat dalam air hujan bisa mempengaruhi kesehatan paru – paru. Pada kasus hujan asam, kandungan asam sulfat cukup tinggi akibat dari proses oksidasi sulfur dioksida di udara yang dilalui oleh hujan.
- Garam
Hujan terbentuk dari penguapan air laut dan itu sebabnya garam menjadi salah satu komponen pada air hujan. Meskipun kandungan garam pada air laut cukup tinggi, pada air hujan jumlah kandungan garam tergantung dari berbagai kondisi, seperti lokasi. Hujan yang terjadi di kawasan pantai kandungan garamnya cenderung lebih tinggi dibanding dengan hujan di dataran tinggi.
Manfaat Menampung Air Hujan
Beberapa kandungan yang ada dalam air hujan umumnya tidak terlalu berpengaruh kalau air hujan digunakan untuk beberapa keperluan rumah tangga. Anda bisa menampungnya untuk berbagai keperluan, seperti:
- Menyiram tanaman
Anda bisa menggunakan manfaat menampung air hujan untuk menyiram tanaman, apalagi kalau Anda punya banyak jenis tanaman di rumah. Selain bisa menghemat biaya air, Anda juga sudah turut menjaga efisiensi penggunaan air.
- Mencuci kendaraan
Penggunaan air untuk mencuci kendaraan, khususnya mobil cukup besar. Buat Anda yang menggunakan air tanah, ini akan menjadi pemborosan air. Begitu juga kalau Anda menggunakan langganan PDAM yang bisa meningkatkan biaya penggunaan air. Dengan menggunakan air hujan, Anda bisa lebih hemat dan tidak membuang – buang air tanah.
- Mengepel lantai
Membersihkan lantai adalah kegiatan yang dilakukan hampir setiap hari. Kadang bahkan dilakukan hingga dua kali dalam sehari terlebih untuk ukuran rumah yang cukup luas. Anda bisa memanfaatkan hal ini untuk menggunakan air hujan sebagai air untuk mengepel lantai.
- Untuk mandi
Manfaat menampung air hujan untuk mandi ketika keadaan mendesak air PDAM tidak mengalir atau listrik padam hingga tidak bisa mengalirkan air dari sumur bor. Maka, air hujan yang ditampung bisa digunakan untuk mandi. Jika Anda khawatir akan berbau Anda bisa memberinya obat penjernih air agar baunya hilang dan airnya jernih.
- Bisa dipakai berwudhu
Bagi umat Islam air hujan memiliki manfaat yang besar, yakni bisa digunakan untuk bersuci. Dilansir dari Republika, ada sebuah masjid bernama Az-Zikra yang terletak di Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
Masjid tersebut masih terbilang baru, karena mulai berdiri tahun 2007 lalu. Namun, ada hal menarik dari masjid ini, yakni caranya mengelola air hujan.
Pengurus masjid tersebut memanfaatkan air hujan sebagai sumber air wudhu. Air hujan mereka tampung lalu disatukan dengan air sumur. Hal itu dilakukan karena sumber air di sekitar masjid tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jamaah.
Karena itulah, pengurus mencari solusi agar air hujan yang tumpah dari langit bisa diolah dan kemudian disalurkan ke sepuluh bak penampungan (toren) air, sehingga bisa digunakan untuk berwudhu.
Menurut sebagian besar ulama, air hujan memiliki sifat suci dan mensucikan. Sehingga air hujan dapat digunakan sebagai air wudhu, bahkan bisa digunakan untuk sebagai mandi junub dan membersihkan najis.
- Mencuci pakaian
Air hujan juga dapat Anda gunakan untuk mencuci pakaian. Hal ini akan sangat berguna jika Anda harus mencuci pakaian yang cukup banyak setiap hari.
Menampung air hujan memang terdengar sederhana dan bisa dilakukan hanya dengan menaruh ember di bawah siraman hujan. Namun sebetulnya sekarang ini wadah untuk penampungan air hujan juga sudah tersedia dengan dilengkapi teknologi penyaring air. Jadi Anda bisa menggunakannya untuk keperluan yang lebih luas, seperti untuk mandi dan air minum.
Yang perlu Anda ingat, ketika menampung air hujan pastikan Anda melakukannya langsung di tempat terbuka tanpa melalui saluran air. Hal ini untuk mengurangi resiko air terkena kotoran lebih banyak yang menempel pada saluran.
Dengan cara itu, datangnya musim hujan bisa sekaligus Anda jadikan momen yang baik untuk memulai langkah untuk menghemat air melalui manfaat menampung air hujan.
0 Comments