Mengatasi Masalah Tambahan Saat Hujan Dan Banjir
Pada akhir tahun 2021 Indonesia disambut oleh cuaca ekstrim dan hujan yang terjadi terus – menerus, hujan yang terjadi terus – menerus selama kurang lebih dua minggu menyebabkan banyak wilayah mengalami bencana banjir seperti Jakarta, Bekasi dan Depok. Bencana alam musiman ini tentunya mengakibatkan banyak kerugian secara materi, finansial hingga pisikologis dari para korban bencana banjir. Beberapa masyarakat terpaksa mengungsi ke daerah lain karena pemadaman listrik dan koneksi internet yang harus diputus oleh pemerintah. Krisis air bersih juga terjadi dalam waktu yang tidak sebentar.
Cuaca ekstrim ini tidak hanya berdampak bagi kita sebagai manusia, namun juga tempat tinggal hewan. Akibat dari hal ini adalah hewan – hewan tersebut terpaksa mencari daerah yang aman untuk tempat tinggal dan terhindar dari cuaca ekstrim, yaitu rumah kita. Salah satu contoh yang paling mudah untuk di amati adalah munculnya hewan – hewan seperti tikus, kecoa, cacing, dan bahkan ular di kamar mandi rumah kita. Selama kasus cuaca ekstrim dan banjir pada akhir tahun 2021 telah ditemukan lebih dari 20 kasus masuknya ular kobra ke dalam permukiman warga di Depok, Jawa Barat. Tentu saja hal ini terjadi karena habitat hewan – hewan tersebut yang semula berada di dalam tanah, terendam oleh banjir dan volume air yang meningkat dikarenakan hujan yang terjadi secara terus – terusan.
Penanganan munculnya hewan – hewan tersebut di luar rumah lebih mudah ditangani, dibandingkan dengan munculnya hewan – hewan tersebut ke dalam rumah, terutama pada kamar mandi. Yang sering menjadi pertanyaan mengapa hewan – hewan tersebut bisa masuk ke kamar mandi ? jawabanya dari pertanyaan ini sangat mudah di jawab jika memang kondisi lubang pembuangan air yang menuju septic tank terbuka atau banyak celah kecil di dinding kamar mandi kita. Lalu, bagaimana jika kondisinya kamar mandi kita dalam keadaan baru dan bersih, lubang septic tank hanya memiliki celah kecil untuk jalur air, dan hanya kloset kita lah satu-satu nya lubang besar yang bisa dimasuki oleh hewan-hewan? Maka, jawabannya tentu adalah hewan-hewan tersebut masuk lewat melalui lubang kloset akibat naiknya volume air dalam pipa septic tank.
Septic tank adalah sebuah tempat dimana semua kotoran dan hal – hal yang kita buang dari kamar mandi, kloset ataupun tempat pembuangan air disimpan. Semua kotoran yang masuk di tampung dalam wadah tersebut yang terjadi di dalam septic tank adalah semua kotoran tinja akan di olah oleh bakteri sehingga menjadi bentuk yang lebih kecil lagi. Septic tank yang baik seharusnya memiliki dua bagian, bagian pertama sebagai penampung kotoran yang masih padat dan bagian kedua sebagai penampung kotoran yang sudah diuraikan biasanya berbentuk cairan.
Septic tank juga harus memiliki plumbing vent atau ventilasi udara yang berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar menuju kedalam septic tank sehingga bakteri yang mengolah kotoran dapat bekerja dengan lebih baik. Selain itu bagian penting lainya adalah sensor untuk mengetahui ketingian dari cairan dan kotoran dalam septic tank. hal ini yang harus diperhatikan adalah kontruksi dari septic tank yang harus menggunakan bahan beton agar tidak mudah rusak. Sayangnya hal – hal seperti ini belum dilakukan dengan benar di Indonesia.
Sistem septic tank di sebagian besar rumah di Indonesia masih menggunakan bahan konstruksi ringan yang membuka banyak celah untuk hewan masuk ke dalam. Selain itu, tidak ada yang tau bagaimana keadaan septic tank rumah mereka sampai akhirnya kloset mereka tidak berfungsi, dan setelah itu baru lah tukang sedot WC kita panggil ke rumah. Hal ini diperparah ketika kondisi cuaca ekstrem dan banjir sehingga air dalam septic tank meluap. Air yang berlebih juga membuat hewan-hewan masuk ke dalam pipa melalui celah di septic tank dan mencari daerah kering, yaitu kamar mandi.
Solusi dari masalah ini adalah dengan menambahkan sensor pada septic tank dan pompa pendorong yang mengarahkan air berlebih menuju ke drainfield atau wilayah penyerapan air tanah. Sensor yang kita gunakan adalah sensor ketinggian air dengan sistem wireless seperti pada gambar di bawah ini. Sistem sensor tersebut dengan alat yang kita pasang di rumah kita dan akan menyalakan alarm ketika ketinggian air telah melewati batas aman.
Sensor ketinggian air akan sangat berguna jika diberikan sedikit modifikasi. Hal yang perlu dilakukan pertama adalah pastikan jarak antara septic tank dan drainfield cukup jauh sekitar 4-6 meter. Kedua, sensor ketinggian air bisa dihubungkan dengan pompa air yang akan mendorong air berlebih menuju drainfield dengan kekuatan pompa yang menyesuaikan kondisi dari septic tank dan drainfield, maka daerah drainfield juga membutuhkan sensor. Tentunya kerja dari pompa tersebut harus dapat diatur untuk bekerja otomatis maupun manual. Anda juga bisa menghubungkan sistem sensor tersebut secara wireless yang terhubung dengan aplikasi pemantauan pada smartphone milik Anda. Aplikasi ini bekerja dengan menangkap sinyal dari sensor dan mengetahui posisi aman atau tidaknya ketinggian air di wilayah septic tank dan drainfield.
Secara kultural, sistem ini juga bisa membantu masyarakat menjadi lebih sehat. Kondisi tempat pembuangan kotoran yang tertutup dan tidak akan meluap ketika terjadi banjir atau hujan lebat dapat mengurangi kontaminasi dengan bakteri penyebab penyakit. Selain itu, hewan seperti nyamuk malaria dan demam berdarah juga akan memiliki peluang yang lebih kecil untuk menyebarluaskan wilayah reproduksinya jika wilayah drainfield dan septic tank tertutup dan memiliki jalur yang lancar. Sistem ini juga membuat masyarakat menjadi lebih aware terhadap kondisi jalur air rumah mereka masing-masing.
Selain dari sisi kultural dan teknologi, secara ekonomi sistem ini dapat lebih menguntungkan. Sistem ini mungkin membutuhkan biaya yang lebih mahal dikarenakan adanya pompa dan sensor di setiap rumah, namun sistem ini dapat lebih bertahan dari bencana dan jangka waktu panjang. Jika dibandingkan dengan biaya perawatan dan perbaikan akibat banjir dan hujan lebat yang terjadi beberapa kali dalam satu tahun, maka biaya sistem ini bisa disebut investasi yang sangat menguntungkan.
Dengan adanya sistem septic tank yang dilengkapi dengan sensor ketinggian air dan pompa, maka Anda tidak perlu lagi takut dengan meluapnya air tanah dan tempat pembuangan kotoran rumah. Sistem ini mungkin terdengar rumit dan tidak semua rumah mampu untuk melakukannya, karena itu sistem ini mungkin juga bisa digunakan untuk keperluan komunal. Jika sistem ini diberlakukan di Indonesia, termasuk kota Surabaya, tentu bisa meningkatkan kualitas hunian masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup sehat.
0 Comments